Rupiah Menguat Jelang Pemilu 2024
Rupiah Menguat Jelang Pemilu 2024 - Rupiah menguat beberapa jam menjelang pemilu. Mata uang Indonesia naik pada bulan Februari, mencapai level tertinggi bulanan menjelang pemilihan presiden.
Rupiah Menjelang Pemilu 2024 Mengalami Penguatan |
Nilai tukar rupiah telah menguat sejak awal bulan Februari, mencapai titik tertinggi bulanan menjelang pemilihan presiden. Berdasarkan penetapan harian Bank Indonesia, mata uang Indonesia berpindah tangan pada Rp 15.803 per dolar pada tanggal 31 Januari, dan terus meningkat sejak saat itu. Dengan kurs referensi BI sebesar Rp 15.585 pada hari Selasa, ia mencapai titik tertinggi bulan ini tepat sebelum pemilu.
Rupiah Menguat Jelang Pemilu 2024: Kondisi Mata Uang di Asia
Mayoritas mata uang Asia berada di zona hijau. Baht Thailand menguat 0,43 persen, peso Filipina 0,12 persen, won Korea Selatan 0,26 persen, dan yuan China 0,04 persen.
Pada penutupan perdagangan siang tadi, dolar Singapura melemah 0,07 persen, sedangkan yen Jepang melemah 0,21 persen.
Sementara mata uang negara kaya mayoritas berada di zona merah. Euro Eropa melemah 0,09 persen, pound sterling Inggris menguat 0,09 persen, dan franc Swiss melemah 0,63 persen. Mata uang Australia melemah 0,31 persen, sedangkan dolar Kanada melemah 0,06 persen.
Berdasarkan statistik Bloomberg pada pukul 09.05 WIB, rupiah menguat 0,12% atau 18,5 poin menjadi Rp15.616 per dolar AS. Sementara itu, indeks mata uang Paman Sam melemah 0,11% ke posisi 104. Sementara mata uang Asia lainnya menguat terhadap dolar AS pagi ini, antara lain yen Jepang, dolar Singapura, won Korea, yuan Tiongkok, dan ringgit Malaysia.
Menurut pakar pasar Lukman Leong, nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar AS seiring investor menunggu hasil pemilu yang akan berlangsung besok. Namun, angka kepercayaan konsumen yang lebih tinggi dari perkiraan tidak membantu penurunan tersebut. Meski didukung data indeks kepercayaan konsumen yang tumbuh dan lebih tinggi dari perkiraan, kekhawatiran investor terhadap Pilpres 2024 masih memberikan tekanan terhadap rupiah. Dolar AS sendiri menguat tipis jelang data inflasi AS malam ini, komentar Lukman.
Menurut Profit Director Forexindo Futures Ibrahim Assuaibi, rupiah hari ini diperkirakan bervariasi namun bisa ditutup menguat di kisaran Rp15.600 hingga Rp15.670 per dolar AS. Menurut Ibrahim Assuaibi, jika perekonomian AS tetap berjalan sesuai ekspektasi, maka suku bunga The Fed bisa saja diturunkan. Menurutnya, pelaku pasar saat ini memperkirakan The Fed akan menurunkan suku bunga sebesar 19,5% pada Maret 2024, dibandingkan dengan 68,1% pada awal tahun, menurut alat FedWatch CME Group.
Dia juga menyatakan bahwa kekhawatiran pasar terhadap kesehatan ekonomi Indonesia masih ada. Meskipun pihak berwenang Indonesia meluncurkan berbagai langkah dukungan pasar saham pada minggu ini, mereka tidak berbuat banyak untuk memperbaiki pertumbuhan ekonomi negara tersebut yang lesu.
Demikian artikel terkait Rupiah Menguat Jelang Pemilu 2024.