Persepsi Psikologi Dakwah
Pada artikel kali ini kami ingin berbagi salah satu sub bahasan dalam Ilmu Psikologi Dakwah, yakni terkait persepsi psikologi dakwah. Banyak dari kita mungkin bertanya-tanya seputar apa itu persepsi? Bagaimana jenis-jenis persepsi? Serta faktor apa saja yang mempengaruhi persepsi?Artikel ini akan menjawab segala persoalan-persoalan yang mungkin muncul di benak para pembaca sekalian. Oleh karenanya mari simak artikel ini sampai habis.
Pengertian Persepsi
Persepsi berkaitan dengan sensasi. Manusia dikarunia dengan panca indera, seperti mata, telinga, mulut, rasa, indera penciuman, dan lain-lain. Setiap orang akan mengalami sensasi. Sensasi adalah proses menangkap stimuli (rangsang) oleh pancaindra, seperti sensasi penglihatan (mata), pendengaran (telinga), penciuman (hidung), perasa (mulut), peraba (kulit). Kemudian sensasi yang dirasakan tersebut menghasilkan pengetahuan baru. Proses memberi makna pada sensasi sehingga manusia memperoleh pengetahuan baru itulah yang disebut persepsi. Sehingga sensasi menjadi awal terjadinya persepsi.Contoh Persepsi
Sebelum kita bahas lebih lanjut mengenai persepsi, maka ada baiknya kita melihat contoh berikut:
Sama-sama menggunakan mata sebagai sensasi penglihatan, namun menghasilkan persepsi yang berbeda. Ada yang berpendapat bahwa gambar tersebut merupakan objek pohon beringin. Adapula yang berpendapat bahwa gambar tersebut merupakan objek dua hewan yang saling berhadapan.
Contoh lainnya:
Gambar ini menunjukkan bagaimana orang buta memberikan persepsinya masing-masing. Hal ini mengajarkan kepada kita bahwa kita harus belajar menghargai persepsi orang lain.
Jenis-Jenis Persepsi
Menurut Alo Liliweri bahwa persepsi pada hakikatnya dapat dikategorikan menjadi persepsi diri, persepsi lingkungan, persepsi yang dipelajari dan persepsi fisik. Yang mana masing-masing persepsi dipengaruhi oleh faktor-faktor tersendiri.Dengan demmikian persepsi juga muncul tidak dengan sendirinya melainkan adanya faktor-faktor tersendiri.
Faktor yang Mempengaruhi Persepsi
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi persepsi, antara lain:
Perhatian
Stimulasi yang khas/menonjol cenderung diperhatikan, yang lain diabaikan/melemah. Penarik perhatian bisa datang dari luar (eksternal) dan dari dalam (internal). Faktor internal meliputi faktor biologis dan sosiopsikologis. Contoh: anak-anak cenderung tertarik pada kisah. Contoh: kisah Nabi Yunus, dan sebagainya. Adapun faktor eksternal meliputi prinsip gerakan, prinsip kontras, prinsip kebaruan, serta prinsip perulangan. Contoh: berita yang berkembang.Faktor Fungsional
Faktor fungsional dapat bermacam-macam, seperti suasan hati, suasana mood, dan lain sejenisnya termasuklah nilai-nilai yang dianut. Faktor fungsional menyangkut kebutuhan, suasana mental, suasana emosional, dan latar belakang budaya, dan kerangka pikir (frame of reference). Contoh: sama-sama di masjid, satu ingin shalat sunnah, satu ingin membaca al-Quran, akan berbeda persepsinya terhadap isi masjid tersebut.Faktor Struktural
Persepsi dihasilkan dari hasil pengamatan terhadap ‘keseluruhan’ dibanding per bagian (teori Gestalt). Prinsip Gestalt: proksimitas (kedekatan), similiaritas (kesamaan) dan closure (kelengkapan). Contoh: ketika kita dekat dengan orang yang berakhlak, persepsi kita cenderung mengikuti orang yang berakhlak juga.Sekian postingan pada kesempatan kali ini. Semoga apa yang kami bagikan dapat bermanfaat di dunia dan di akhirat. Artikel persepsi psikologi dakwah ini diharapkan mampu menjadi konsumsi bacaan yang berbobot bagi kita semua.