Pertanyaan Seputar Kitab Mufradat Alfaz Al-Quran Karya Ar-Raghib Al-Ashfahani
Seperti biasa, penulis berusaha mengajukan beberapa pertanyaan terlebih dahulu dalam rangka memancing para pembaca sekalian untuk menanamkan rasa penasaran terhadap kitab Mufradat Alfaz Al-Quran ini. Siapa penulis kitab Mufradat Alfaz Al-Quran? Bagaimana latar belakang penulis kitab Mufradat Alfaz Al-Quran? Bagaimana isi kandungan kitab Mufradat Alfaz Al-Quran? Bagaimana metode penulisan kitab Mufradat Alfaz Al-Quran? Serta bagaimana keutamaan kitab Mufradat Alfaz Al-Quran? Oke, setelah kita mempertanyakan pertanyaan tersebut, semoga kita bisa menemukan keseluruhan jawaban dari pertanyaan tersebut di dalam artikel ini. Mari simak sampai habis.A. Biografi Penulis Kitab Mufradat Alfaz Al-Quran
Nama dan nasabnya dikenal dengan Ar-Raghib Al-Ashfahani sesuai dengan laqab (gelar)nya, oleh karenanya terdapat banyak perbedaan terkait namanya, dan dikenal bahwasanya namanya adalah al-Husain, demikian sebagian besar yang menceritakan terkait biografinya. Kadang disebut: Al-Husain bin Muhammad bin Al-Mufadhdhal, dan disebut: Al-Husain bin Mufadhdhal bin Muhammad. Dan disebut: Al-Husain bin Al-Fadhl, dan disebut al-Mufadhdhal bin Muhammad. Sumber yang tersedia bagi kami tidak menyebutkan apapun terkait dari siapa Ar-Raghib menerima ilmu dan wawasannya, sebagaimana tidak menyebutkan apapun terkait murid-muridnya, dan tampak bahwasanya si penulis merupakan sosok yang tidak terkenal, ia sering sakit, sebagaimana tampak bagi kami dari sajaknya. Terjadi perdebatan terkait aqidah ar-Raghib, ada golongan yang mengatakan bahwasanya ia dari golongan mu’tazilah, dan sebagian yang lain mengatakan bahwa ia dari golongan syi’ah, dan selainnya mengatakan bahwa ia dari ahlussunnah wal jama’ah. Adapun pendapat yang benar dan tidak terbantahkan atasnya -InsyaAllah- bahwasanya ia termasuk daripada ahlussunnah wal jama’ah. Yang dijelaskan kepada kami (pentahqiq) setelah menela’ah kitabnya, bahwasanya beliau bukan termasuk orang-orang yang bertaqlid kepada salah satu cabang-cabang fiqh, dan sesungguhnya ia seorang mujtahid dalam hal tersebut. Sebagian menanggap bahwa ia bermadzhab syafi’i, namun tidak benarkan, sebaliknya penulis menyangkal terhadap beberapa perkataan kalangan syafi’i.
B. Isi kandungan kitab Mufradat alfazd al-quran Raghib Al-Asfahani
Al-Raghib al-Asfahani berpendapat bahwa “setiap kata yang memiliki kesamaan makna di dalam al-Qur`an tidak dapat disamakan sepenuhnya”. Hal ini disebabkan sununan kata dalam al-Qur`an memiliki kekhususan di setiap maknanya dan memiliki kesesuaian dalam setiap susunannya, sehingga suatu kata di dalam al-Qu`an tidak dapat digantikan dengan kata lain meskipun memiliki kemiripan makna. Karyanya Mu’jam Mufradāt lī Alfāẓ al-Qur`an didesikasikan untuk menjelaskan beberapa kata yang dianggap memiliki kemiripan di dalam al-Qur`an.C. Metode penulisan kitab Mufradat alfazd al-quran Raghib Al-Asfahani
Sungguh Ar-Raghib telah berjalan di dalam kitabnya metode yang mengagumkan, sesuai jalan yang luhur, menunjukkan daripada ilmu yang kaya, dan sangat mendalam, dan kami menemukan pertama-tama ia menyebutkan materi dalam makna yang sebenarnya, kemudian diikuti dengan apa yang diperoleh darinya, lalu disebutkan makna kiasan dari materi tersebut, dan ia menunjukkan bagaimana mereka berhubungan dengan makna yang sebenarnya.2. Kitab asy-Syamil fi al-Lughah karya Abu Manshur Al-Jabban.
3. Tahdzib al-Alfadz karya Ibnu Sikkit.
4. Al-Masa’il al-Halabiyyat karya Abu Ali Al-Farisi.
5. Ma’anyyul qur’an karya Al-Farra’.
6. Kitab al-Jamharah karya Ibnu Duraid.
7. Ma’anyyul qur’an karya Az-Zajjaj.
8. Kitab al-‘Ain karya Khalil.
9. Tafsir abi muslim al-ashfahani.
10. Majaz al-Quran karya Abu ‘Ubaidah.
11. Ma’anyyulqur’an karya al-Akhfasy.
12. Al-Masa’il al-Bashriyyat karya Al-Farisi.
13. Al-Masa’il al-A’dhdiyyat karya Al-Farisi.
14. Tafsir gharib al-Qur’an karya Ibnu Qutaibah.
15. Kitab Sibawaih.
16. Al-Gharib al-mushannaf karya Abu Ubaid.
17. Al-Amtsal karya Abu Ubaid.
18. Gharib al-Hadits karya Abu Ubaid.
19. Majalis Tsa’lab.
20. Gharib al-Hadits karya Ibnu Qutaibah.
21. Al-Hujjah lilqira’at as-sab’ah karya Al-Farisi, dan lain-lain.
D. Keutamaan kitab Mufradat alfazd al quran Raghib Al-Asfahani
Karyanya ini memiliki keutamaan yakni untuk mengetahui makna daripada lafadz-lafadz dalam al-Quran. Haji Khalifah, seorang sejarawan dan cendikiawan Ottoman juga berpendapat bahwa kitab ini bermanfaat. Sebagaimana Haji Khalifah pernah mengomentari kitab Mufradat al-fadz al-Quran: قَالَ حَاجِي خَلِيفَة: مفرداتُ ألفاظِ القران للراغبِ وَهوُ نافعٌ في كلِّ علمٍ من علومِ الشرعِ. Artinya: Haji Khalifah telah berkata: Mufradat al-Fadz al-Quran karya Ar-Raghib itu memberikan manfaat bagi setiap ilmu daripada ilmu-ilmu syariat. Masih banyak lagi ulama-ulama lain yang memuji kitab ini, hal ini lebih rinci dibahas di dalam kitab Mufradat al-Fadz al-Quran edisi ke-4 halaman 19.Daftar Pustaka
Al-Ashfahani, Ar-Raghib. Mufradat Al-Fadz Al-Quran. 4th ed. Damaskus: Dar Al-Qalam, 2009. Fawaid, Ahmad. “Kaidah Mutaradif Al-Alfadz Dalam Al-Quran.” Mutawatir: Jurnal Keilmuan Tafsir Hadis 5, no. 1 (2015): 142–157.Harga : *Belum termasuk Ongkos kirim