A. Biografi penulis kitab at-Tibyan fi Aqsam al-Qur'an
Ia adalah Abdullah Syamsuddin Muhammad bin Abu Bakar bin Ayyub bin Sa’d bin Hariz bin Makkiy Zainuddin Az-Zura’iy, dan kemudian Ad-Dimasyqiy (orang Damaskus) al-Hanbaliy (bermadzhab Hanbali) yang terkenal dengan Ibn Qayyim Al-Jauziyyah. Adapun Al-Jauzi adalah nisbat kepada sebuah nama tempat di Bashrah. Dan, ada yang mengatakan bahwa nama ini dinisbatkan kepada kepompong (ulat sutera) dan penjualannya.
Kajian Naskah Kitab At-Tibyan fi Aqsam Al-Qur'an Karya Ibnu Qayyim Al-Jauziyah |
Ibnu Qayyim al-Jauziyyah lahir di Damaskus, 6 Safar 691 H/ 29 Januari 1292 - Damaskus, 23 Rajab 751H/ 26 September 1350 M. Ibnu Qayyim, al-Jauziyyah adalah seorang ahli usul-fikih dan ahli hadits kenamaan. Nama lengkapnya adalah Muhammad ibn Abi Bakar ibn Ayyub ibnu Sa'ad ibnu Hariz az-Zar'i ad-Dimasyqi, yang dijuluki dengan sebutan Syamsud-Din (Matahari agama). Lahir pada 751 (691 H) di Damaskus, dan di negeri itu ia dibesarkan. Dari kecilnya, seperti dilukiskan oleh Mustafa al-Maragi dalam kitabnya al-Fath al-Mubin, sudah terkenal sebagai seorang yang sangat tabah dan tekun dalam menghadapi sesuatu masalah. Masyarakat pada masanya mengenalnya sebagai seorang alim yang taat, banyak salatnya dan sangat gemar membaca al-Quran. Diriwayatkan bahwa tiap-tiap selesai salat subuh, ia tetap duduk di atas sajadahnya mengerjakan zikir sampai terbit matahari. la adalah seorang alim yang rendah hati seperti dicatat oleh Syekh al-Maragi, sangat penyayang kepada sesama manusia dan mukanya selalu manis di hadapan sesamanya. Ia pernah berpesan bahwa dengan kesabaran menghadapi kesulitan dan dengan keyakinan terhadap kebenaran, keteladanan dan ketinggian dalam agama akan dapat dicapai. Seseorang yang ingin mencapai ketinggian di jalan Allah ﷻ hendaklah mempunyai. Cita-cita yang tinggi, karena cita-cita yang tinggi itu dapat mengantarkan seorang hamba kepada martabat yang tinggi di sisi-Nya.
Ibnu Qayyim meninggal pada malam Kamis tanggal 13 Rajab saat berkumandang azan shalat isya pada tahun 751 Hijriah. Dia meninggal pada usia yang ke-60 tahun. Jenazahnya dishalatkan pada hari berikutnya setelah shalat dhuhūr di masjid Jarah dan banyak penziarah yang mengiringi upacara penguburannya. Ibnu Katsir berkata, ”Orang-orang yang mengiringi jenazahnya membludak. Diikuti oleh para qadhi, para pejabat, orang-orang shalih, baik yang khusus maupun yang umum. Dan orang-orang berebutan mengangkat peti jenazahnya”. Ia dimakamkan di Damaskus di perkuburan al-Bab ash-Shaghir di samping makam kedua orang tuanya. Disebutkan oleh sebagian murid-muridnya, bahwa sebelum meninggal dia bermimpi bertemu dengan Syekh Taqiyuddin.
B. Isi kandungan kitab at-Tibyan fi Aqsam al-Qur'an
Maka buku yang berukuran kecil ini, namun besar manfaatnya, sesuai dengan apa yang terdapat dalam al-Qur’an yang perkasa daripada ayman (sumpah), aqsam (sumpah) dan ucapan yang menunjukkan akan ayman (sumpah). Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah berusaha mengkaitkannya dengan muqsam ‘alaih (yang disumpah atasnya), dan menyebutkan ajwab al-qasam (jawaban daripada sumpah ) tersebut baik yang tersurat maupun tersirat serta mengaitkannya dengan rahasia-rahasia sumpah tersebut. Dan sungguh dalam hal tersebut terdapat perkara yang agung.
C. Metode penulisan kitab at-Tibyan fi Aqsam al-Qur'an
At-Tibyan fi Aqsam al-Qur’an, menggunakan metode sebagai berikut:
1. Jika ditinjau dari sumber penafsirannya, maka kitab ini menggunakan metode bi al-iqtirani (perpaduan antara bi al-manqul dan bi al-ma’tsur), yakni menafsirkan ayat-ayat al-Qur’an yang didasarkan atas perpaduan antara sumber riwayat yang kuat dan shahih dengan sumber ijtihad pikiran yang sehat.
2. Jika ditinjau dari cara penjelasannya, maka kitab ini menggunakan metode muqarin atau perbandingan, yakni dengan membandingkan ayat dengan ayat yang lain dalam perkara yang sama, ayat dengan hadits (isi dan matan), antara pendapat mufassir dengan mufassir lain dengan menonjolkan segi-segi perbedaan.
3. Jika ditinjau dari keluasan penjelasannya maka kitab ini menggunakan metode ithnabi yakni penafsiran dengan cara menafsirkan ayat-ayat al-Qur’an secara mendetail atau rinci, dengan uraian-uraian yang panjang lebar, sehingga cukup jelas dan terang yang banyak disenangi oleh para cendikiawan.
4. Jika ditinjau dari sasaran dan urutan ayat yang ditafsirkan (sistematika penyajian runtut), maka kitab ini menggunakan metode maudhu’i yakni suatu penafsiran dengan cara mengumpulkan ayat mengenai satu judul/topik tertentu, dengan memperhatikan masa turunnya dan asbab nuzul-nya ayat, serta dengan mempelajari ayat-ayat tersebut secara cermat dan mendalam dengan memperhatikan hubungan ayat yang satu dengan ayat yang lain di dalam menunjuk suatu permasalahan, kemudian menyimpulkan masalah yang dibahas dari dilalah ayat-ayat yang ditafsirkan secara terpadu.
Dalam kitab At-Tibyan fi Aqsam al-Qur’an, Ibnu Al-Qayyim menonjolkan penjelasan terkait tema bahasan sumpah secara mendetail dan komprehensif. Oleh karena itu kitab at-Tibyan fi Aqsam al-Qur’an merupakan kitab yang menggunakan metode maudhu’i.
D. Keutamaan kitab at-Tibyan fi Aqsam al-Qur'an
Di antara keutamaan kitab ini yakni, kitab ini merupakan salah satu kitab yang komprehensif dalam mengkaji tentang sumpah dalam al-Qur’an. Ibnu Al-Qayyim banyak mengaitkan perkara sumpah dengan muqsam ‘alaih serta menganalisisnya dengan detail. Penyajiannya meliputi beberapa aspek, baik itu aspek bahasa, kejiwaan, pengetahuan umum, serta aspek fiqh.
Daftar Pustaka
Farid, Syaikh Ahmad. 60 Biografi Ulama Salaf. Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 2006.
Hartoto, Tito. Skripsi Analisis Pendapat Ibnu Qoyyim Al-Jauziyyah Tentang Persetujuan Anak Gadis Dalam Perkawinan. Riau, 2013.
Muhaimin, Abdul, and Mas’ulil Munawaroh. “Perspektif Baru Metode Dan Aliran Tafsir Ibn Qayyim: Telaah Metode Dan Aliran Tafsir At-Tibyan Fi Aqsamil Qur’an.” Jurnal Ilmu Al-Qur’an dan Hadits 2, no. 2 (2019): 143–163.
Mutaqin, Mukhamad Chanif. Skripsi Analisis Pemikiran Ibnu Al-Qayyim Al-Jauziyyah Tentang Penggunaan Qarinah Dalam Pembuktian Jarimah Hudud. Semarang, 2019.
Zaid, Bakar bin Abdullah Abu. Terjemahan Biografi Ibn Qayyim Al-Jauziyyah. Selangor: Santai Ilmu Publication, 2018.
Website: Jejak Mufassir
Harga : *Belum termasuk Ongkos kirim