Definisi dan Hakikat Modernisasi
Modernisasi Secara Bahasa dan Istilah
Modernisasi secara etimologi terdiri dari dua kata, yakni “modo” yang artinya cara dan “ernus” yang berarti masa kini. Adapun secara terminologi yakni proses perubahan hidup yang sederhana menjadi lebih kompleks.
Modernisasi Menurut Ahli
Terdapat beberapa ahli yang mengemukakan mengenai definisi dan hakikat daripada modernisasi, salah satunya yakni Alex Inkeles yang mendefinisikan modernisasi adalah sikap-sikap tertentu yang menandai manusia dalam setiap masyarakat modern.
Ciri-ciri Masyarakat Modern
Adapun ciri-ciri masyarakat modern atau masyarakat yang mengalami modernisasi dapat ditinjau berdasarkan konsep manusia modern menurut Alex Inkeles, di antaranya yakni bersikap terbuka terhadap hal-hal baru, senantiasa siap menerima perubahan, mempunyai kepekaan terhadap masalah-masalah yang dihadapi di sekitarnya, berorientasi ke masa depan, menggunakan IPTEK, tidak pasrah pada nasib, menyadari kemampuan dirinya, menyadari hak-hak, kewajiban serta kehormatan orang lain.
Perbedaan Modernisasi, Westernisasi dan Sekularisasi Disertai Contohnya
Modernisasi adalah perubahan keadaan
dari kurang berkembang menjadi lebih berkembang dengan tujuan mencapai
masyarakat yang maju, dalam hal ini modernisasi sifatnya lebih umum
dibandingkan westernisasi dan sekularisasi serta modernisasi ini mutlak bagi
setiap negara, contohnya yakni masyarakat yang lebih condong menggunakan
aplikasi google maps sebagai petunjuk jalan dibandingkan bertanya kepada orang
lain.
Westernisasi adalah suatu sikap atau tindakan masyarakat di negara timur
dengan mengadopsi budaya barat dan meniru perilaku masyarakat barat seperti
penggunaan teknologi, gaya berpakaian, berbahasa, dan gaya hidup, dalam hal ini
westernisasi mutlak meniru budaya Barat tanpa mempersoalkan atau
mempertimbangkan kebudayaan Barat dengan budaya negara sendiri dan lebih
spesifik dibandingkan dengan modernisasi, adapun contoh westernisasi yakni
cenderung membeli produk barat dibandingkan dalam negeri karena beranggapan
bahwa produk dalam negeri kurang berkualitas.
Adapun sekularisasi adalah
penurunan tingkat keagamaan seseorang atau kelompok karena terbawa pada hal-hal
yang tidak didasarkan pada ajaran agama, dalam hal ini sekularisasi tidak mau
terikat dengan nilai-nilai keagamaan dan berorientasi semata-mata pada masalah
keduniawian, contoh daripada sekularisasi yakni adanya undang-undang negara
yang tidak berpihak kepada agama.
Modernisasi dalam Peradaban Islam
Menurut Prof. Dr. K.H. Muhammad Sirajuddin Syamsuddin, Islam sejatinya adalah agama modernisasi atau الدِّيْنُ الحَضَارَةُ (ad-diinul hadaarah), agama peradaban, agama kemajuan, hadhaarah yang berarti selalu hadir artinya selalu sesuai dengan setiap dimensi ruang dan waktu dalam artian صَالِحٌ لِكُلِّ زَمَانٍ وَمَكَانٍ (shaalih likulli zaman wa makan), Islam mengandung nilai-nilai yang bersifat universal, yang tidak lekang akibat panas dan lapuk akibat hujan, artinya yakni selalu sesuai sehingga agama Islam dapat selalu tampil modern, tanpa meninggalkan nilai kebaikan dan kebenaran, maka apapun zaman manusia, seperti era modern, globalisasi, Islam akan tetap hadir dan akan selalu relevan dengan dinamika zaman dan dinamika peradaban itu sendiri.
Di antara bentuk modernisasi dalam peradaban Islam dapat dilihat daripada sejarah Islam terkait bagaimana perubahan daripada kota Yastrib (yang dulunya berupa pedesaan) menjadi Madinah Al-Munawarroh (Kota yang mencerahkan), tentu hal ini menandakan perlu adanya dinamika peradaban yang tentunya sejalan dengan Islam, maka dari itu hal yang harus kita lakukan di zaman modern seperti saat ini adalah membangun peradaban kita sendiri untuk tidak ketinggalan dan tidak kembali kepada masa lampau.
Terdapat ayat sentral dalam al-Quran yang lebih berhubungan dengan keharusan kita untuk menyiapkan masa depan yang berbunyi :
“وَالتَّنْظُرْ نَفْسٌ مَا قَدَّمَتْ لِغَدْ”
Artinya “Dan hendaklah Engkau memperhatikan apa yang telah Anda perbuat (persiapkan) untuk hari esok (hari akhir)”.
Ayat ini mengandung pesan yang sangat kuat sekali agar kita berorientasi ke depan, prospektif, futuristik, artinya masa depan harus kita songsong, kita hadapi, kita isi, dan kita rencanakan dengan sebaik-baiknya, agar kehidupan kita lebih baik daripada kemarin, dan masa yang akan datang lebih baik dari hari ini, oleh karenanya modernisasi dalam peradaban Islam sangatlah penting guna mencapai masyarakat yang madani.
Ditulis Oleh: Al-Faqir Ilallah, Ahmad Yani
Sumber artikel: www.jejakmufassir.my.id
Pengertian Serta Perbedaan Modernisasi, Westernisasi dan Sekularisasi
Harga : *Belum termasuk Ongkos kirim