Renaissance: Eropa Menuju Masa Kebangkitan
Gerakan Renaissance (secara harfiah berarti terlahir kembali) lahir
pertama kali di Italia pada abad ke-14 kemudian menyebar ke seluruh Eropa
karena kota-kota di Italia banyak menjadi kota perdagangan yang kaya dan persebaran
ini berlangsung sampai abad ke-17.
Sebelum
gerakan ini menyebar, bangsa Eropa masih beranggapan bahwa apa yang dikatakan
pemuka agama dan kitab adalah benar dan tak bertentangan, namun ketika gerakan
ini menyebar, mereka mulai berpikir secara rasional, humanis, tanpa
mengesampingkan agama.
Adapun hal yang ditinggalkan renaissance hingga saat
ini di antaranya yakni lukisan hasil
dari Michelangelo di Vatikan, patung David karya Donatello, lukisan “School of
Athens” karya Raphael, lukisan Mona Lisa karya Leonardo da Vinci, dan yang
paling signifikan yakni pemikiran renaissance yang bahkan memiliki
pengaruh terhadap dunia.
Periode Renaissance, Kebangkitan Peradaban Modern Eropa
Kata renaissance pertama kali diperkenalkan oleh sejarawan Prancis, Jules Michelet melalui salah satu karya ilmiahnya yang berjudul “Historie de France”, pada 1855.
Para kaum renaissance percaya bahwa kebudayaan Yunani dan Romawi dapat memberikan keteraturan bagi kehidupan manusia, sehingga akhirnya mereka menciptakan sebuah pola pikir yang bercorak humanisme, yang menekankan pada individu manusia.
Banyak kaum renaissance yang mencurahkan pandangan humanisnya melalui berbagai karya seni, seperti lukisan, sastra, dan patung, bahkan tidak sedikit yang memfokuskan diri untuk mempelajari karya seni bangsa Yunani dan Romawi, ilmu pengetahuan alam dari Timur Tengah, filsafat kuno, matematika, dan sastra.
Renaisans Eropa dan Transmisi Keilmuan Islam ke Eropa
Abad Renaisans di Eropa ditandai dengan munculnya sejumlah ilmuwan dan
filsuf yang menentang doktrin gereja terutama tentang ilmu bumi, di mana mereka
beranggapan bahwa pusat dunia bukan lagi Tuhan, melainkan manusia.
Islam pernah
mencapai masa keemasan di bidang sains, teknologi dan filsafat di bawah Dinasti
Abbasiyah yang berkuasa sekitar abad 8 sampai abad ke 15 melalui sarjana muslim
sebagai perantara, ilmu pengetahuan mengalami transmisi, diseminasi, dan
proliferasi ke dunia Barat yang mendukung munculnya zaman Renaisans di Eropa.
Adanya
transmisi keilmuan Islam ke Eropa ini dapat dibuktikan dengan fakta sejarah,
yang mana terdapat tempat-tempat dan proses yang mempengaruhi pemikiran dan
sains Barat oleh pemikiran dan sains Islam, di antaranya Andalusia, Shaqalliyah
(Sisilia), Perang Salib di Syria dan sekitarnya, termasuklah Qustanthiniyah
(Konstantinopel).
Sejarah Revolusi Industri di Inggris Pada Tahun 1760 – 1830
Awal mula revolusi industri di Inggris tidak jelas, namun Ashton menulis kira-kira terjadi pada tahun 1760 – 1830 masehi, yang mana revolusi inggris ditandai dengan digunakannya tenaga mesin sebagai alat produksi di pabrik-pabrik menggantikan tenaga manusia.
Pada saat revolusi industri di Inggris, banyak ditemukan mesin-mesin baru yang lebih baik, seperti mesin uap oleh James Watt yang mana lebih efektif dan efisien dibandingkan hasil temuan Thomas Newton pada 1702, dan pada 1780-an perusahaan Boulton dan Watt sukses besar memproduksi mesin uap.
Revolusi industri ini pada hakikatnya memberikan dampak di berbagai bidang dan hingga saat ini kian dikembangkan oleh masyarakat dunia dengan ilmu pengetahuan yang semakin maju dan saat ini lebih dikenal dengan sebutan revolusi industri abad modern atau abad ke 4.0.
Ditulis oleh: Al-Faqir Ilallah, Ahmad Yani
Sumber Artikel: www.jejakmufassir.my.id